Perlukah Suplemen Kalsium?





Kalsium adalah zat gizi mikro yang dibutuhkan oleh tubuh, dan merupakan mineral yang paling banyak terdapat dalam tubuh, yaitu 1,5 - 2% dari berat badan orang dewasa atau kurang lebih sebanyak 1 kg. Di dalam cairan ekstraselular dan intraselular, kalsium berperan memegang peranan penting dalam mengatur fungsi sel, seperti untuk transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan darah dan menjaga permeabilitas membran sel. Kalsium juga mengatur pekerjaan hormon-hormon dan faktor pertumbuhan.

Di Indonesia belum ada penilaian kebutuhan kalsium khusus untuk atlet. Tetapi berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG), kebutuhan kalsium orang Indonesia (yang bukan atlet) berdasarkan umur adalah :

 

Tabel 1.  Angka Kecukupan Kalsium (mg) yang dianjurkan untuk orang Indonesia (perorang perhari)

Kelompok Umur

Laki-Laki

Wanita

10 – 12 tahun

1200

1200

13 – 15 tahun

1200

1200

16 – 18 tahun

1200

1200

19 – 29 tahun

1100

1100

30 – 49 tahun

1000

1000

50 – 64 tahun

1000

1000

65 – 80 tahun

1000

1000

80+ tahun

1000

1000

 

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013 Tentang Angka Kecukupan Gizi yang dianjukan bagi bangsa Indonesia

                Kadar kalsium dalam tubuh dipengaruhi oleh asupan kalsium dari makanan, kadar vitamin D dalam tubuh, kemampuan usus untuk menyerap dan jenis olahraga yang dilakukan. Asupan kalsium yang tidak memadai selama masa remaja dan awal masa dewasa dapat menyebabkan kondisi tulang yang kurang optimal pada usia 25-30 tahun. Asupan kalsium yang tidak memadai pada orang dewasa dapat menyebabkan pengeroposan tulang yang lebih berat saat tua. Sumber kalsium dari makanan terutama di dapatkan dari :

Tabel 2. Sumber kalsium dari makanan

                Vitamin D membantu untuk penyerapan kalsium. Sinar matahari membantu tubuh untuk memproduksi sendiri vitamin D. Pada bahan makanan, vitamin D dapat di dapatkan dari beberapa jenis makanan seperti ikan salmon,  produk susu dan kacang kedelai. Peningkatan kebutuhan kalsium terjadi pada masa pertumbuhan, dalam kondisi hamil dan menyusui, defisiensi kalsium dan tingkat aktivitas fisik yang meningkatkan densitas tulang. Aktifitas fisik merupakan salah satu potensi kekurangan kalsium, sehingga atlet juga dapat mengalami kondisi defisiensi kalium.


Berikut beberapa kondisi atlet yang berisiko mengalami kekurangan kalsium :

  1. Olahragawan dengan asupan kalsium rendah karena diharuskan diet jenis makanan tertentu (dimana makanan tersebut kaya unsur kalsium)
  2. Atlet dengan keseimbangan kalsium yang buruk karena kondisi yang melibatkan malabsorpsi dari usus halus seperti pada penyakit inflammatory bowel disease.
  3. Atlet dengan  kebutuhan energi tinggi.
  4. Atlet wanita dengan gangguan fungsi menstruasi (amenorea sekunder)


Lalu apakah dibutuhkan suplemen kalsium untuk mengatasi kekurangan kalsium tersebut?

                Suplemen kalsium sering ditemukan dalam bentuk calcium carbonate, walaupun sering juga dalam bentuk calcium citrate, phosphate dan gluconate. Calsium carbonate akan diserap baik oleh tubuh jika dosisnya < 500 mg. Beberapa suplemen kalsium juga dilengkapi oleh vitamin D. Berdasarkan pernyataan dari  the American College of Sports Medicine (ACSM), American Dietetic Association (ADA), and Dietitians of Canada (DC) bahwa suplemen kalsium tidak meningkatkan performance individu yang sudah cukup mendapatkan kalsium dari makanan yang dikonsumsinya. Konsensus osteoporosis pada The National Institutes of Health, Inggris  menunjukkan bahwa suplemen kalsium bersama dengan vitamin D, mungkin diperlukan pada orang-orang yang tidak dapat memenuhi asupan makanan yang direkomendasikan.

                Pada penelitian yang dipublikasikan oleh the British Medical Journal didapatkan bahwa suplemen kalsium yang dikonsumsi setiap hari hanya dapat meningkatkan densitas tulang pada 1-2% orang yang berusia lebih dari 50 tahun. Tetapi peningkatan densitas tulang tersebut tidak cukup kuat untuk mencegah fraktur (patah tulang). Konsumsi kalsium hendaknya tidak melebihi 2500 mg sehari. Kelebihan kalsium dapat menimbulkan batu ginjal atau gangguan ginjal. Disamping itu, dapat menyebabkan konstipasi (susah buang air besar). Kelebihan kalsium bisa terjadi bila menggunakan suplemen kalsium berupa tablet atau bentuk lain.

                Suplemen kalsium yang digunakan untuk kepentingan olahraga harus dibawah pengawasan medis sebagai bagian dari program terpadu untuk kesehatan tulang, yang diberikan kepada :

·         Individu yang berisiko mengkonsumsi asupan kalsium yang tidak memadai dalam makanan

·         Individu yang memiliki kondisi yang melibatkan malabsorpsi usus

·         Individu yang memiliki kebutuhan kalsium tinggi seperti yang ditentukan oleh  dokter olahraga

                Suplemen kalsium tidak menjamin kesehatan tulang, jika tidak didukung oleh kondisi hormonal yang baik, penyerapan yang baik dari sistem gastrointestinal dan olahraga .  Jika Anda tidak dapat mengkonsumsi kalsium dalam jumlah cukup, maka pada saat itulah suplemen kalsium dibutuhkan. 


Daftar Pustaka

1.        Almatsier, Sunita (2011). Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama

2.        AIS Sports Supplement Framework Diunduh dari https://www.ausport.gov.au/

3.        Vu H. Nguyen, Med, CSCS, NSCA-CPT ; Calsium for Athletes to Improve Bone Strength and Health Diunduh dari nsca’s performance training journal  www.nsca-lift.org

4.        Melvin H William ; Dietary Supplements and Sports Performance: Minerals Diunduh dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2129162/



×