Cara Menyimpan Obat Yang Baik Kesehatan





Berobat sendiri merupakan upaya yang paling banyak dilakukan masyarakat untuk mengatasi keluhan atau gejala penyakit sebelum mereka memutuskan untuk mencari pertolongan ke pusat pelayanan kesehatan/petugas kesehatan. Untuk melakukan pengobatan sendiri, masyarakat mutlak memerlukan informasi yang jelas dan dapat dipercaya.

Dalam pengobatan suatu penyakit, terdapat beberapa jenis obat yang berbeda, baik bentuk sediaan maupun kemasannya. Untuk itu, perlu diperhatikan cara menyimpan obat yang baik dan benar. Bila cara penyimpanan obat tidak memenuhi persyaratan, maka akan terjadi perubahan sifat obat bahkan merusak obat, sehingga zat berkhasiat dalam obat tersebut juga ikut rusak. Keadaan ini akan mempengaruhi proses pengobatan suatu penyakit hingga penyembuhannya.

Kerusakan obat dapat disebabkan oleh:

1. Udara yang lembab;

2. Sinar Matahari;

3. Suhu;

4. Goncangan fisik.

Adapun cara penyimpanan obat di rumah tangga adalah sebagai berikut:

UMUM

  1. Jauhkan dari jangkauan anak-anak
  2. Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat;
  3. Simpan obat di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung, atau ikuti aturan yang tertera pada kemasan
  4. Jangan tinggalkan obat di dalam mobil dalam jangka waktu lama. Suhu yang tidak stabil dalam mobil dapat merusak obat
  5. Jangan simpan obat yang sudah kadaluarsa

KHUSUS

  1. Tablet dan Kapsul : Jangan simpan tablet atau kapsul di tempat panas dan lembab
  2. Sediaan obat cair : Jangan simpan dalam lemari pendingin (freezer), kecuali disebutkan pada etiket atau kemasan obat
  3. Sediaan obat vagina dan ovula : Sediaan ini disimpan di lemari es, karena dapat mencair pada suhu kamar
  4. Sediaan aerosol/spray : Sediaan ini tidak boleh disimpan pada suhu tinggi, karena dapat menyebabkan ledakan

Penting untuk mengetahui cara penyimpanan obat yang baik dan benar untuk menghindari terjadinya kerusakan obat. Adapun ciri-ciri obat yang rusak adalah:

  1. Tablet : Terjadi perubahan warna, bau dan rasa, timbul bintik-bintik noda, lubang-lubang, pecah, retak, terdapat benda asing, menjadi bubuk, dan lembab.
  2. Tablet salut : Terjadi perubahan salutan, seperti pecah, basah, obat lengket satu dengan yang lain,  serta terjadi perubahan warna
  3. Kapsul : Cangkang kapsul menjadi lembek, terbuka hingga isinya keluar, melekat satu sama lain atau melekat pada kemasan
  4. Puyer : Terjadi perubahan warna, timbul bau, timbul noda bintik-bintik, lembab sampai mencair
  5. Salep/krim/lotion/cairan : terjadi perubahan warna, bau, timbul endapan atau kekeruhan, mengental, timbul gas, terpisah menjadi 2 bagian, mengeras atau wadah rusak

Mengetahui cara menyimpan obat yang benar, serta mengetahui ciri-ciri kerusakan pada obat sangat penting agar kita mendapatkan manfaat dari obat tersebut.

Sumber bacaan:

  1. Materi Pelatihan Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Memilih Obat Bagi Tenaga Kesehatan. Direktorat Bina Penggunaan Obat Rasional, Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Departemen Kesehatan RI. 2008
  2. Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas, Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik, Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Departemen Kesehatan RI. 2006



×